Sunday, December 26, 2010

Ini MANADo bukan MENADO! Part 1

Ide perjalanan yang datang tiba2 dan berakhir dengan rasa puas yang tak berujung.

Sekitar pertengahan bulan Oktober karena melihat promo sebuah maskapai yang gila2an, saya berdua dengan teman sekantor tergoda untuk melakukan sebuah perjalanan ke daerah Asia Timur. Entah karena bukan rezeki, atau memang belum waktunya kami pergi, tiket promo yang digembor2kan sang maskapai sudah tidak bersisa, alias sold out! Terlanjur sudah mengambil jatah cuti, akhirnya kami memutuskan membanting setir dan memutuskan untuk berkelana di dalam negeri tercinta ini. Setelah melihat, menimbang akhirnya kami memutuskan untuk melancong ke wilayah Indonesia bagian tengah, lebih tepatnya Manado.

Perjalanan ini bisa dibilang tanpa rencana, karena kami sama sekali tidak sempat untuk merancang sebuahitinerary. Satu hal yang jadi pegangan, yaitu salah satu teman saya bedomisili di Manado dan beliau siap untuk menampung kami selama beberapa hari. Dan, Alhamdullilah, seminggu sebelum keberangkatan saya mendapat ajakan tur bareng dari seorang teman yang kebetulan juga merencanakan untuk berkunjung ke Manado di waktu yang hampir bersamaan.

02Dec2010, flight pukul 0830WIB(ish). Berdua dengan teman yang phobia naik pesawat (walaupun sudah sangat berpengalaman naik pesawat) saya mengalami perjalanan yang terbilang menegangkan. Diserang dengan turbulence beberapa kali yang bahkan membuat saya berpikir "Gosh, I'm not married yet!!". Tetapi Alhamdulilah, ternyata kami bisa sampai dengan selamat di Bandara Internasional Sam Ratulangi (yang terkenal dengan slogan Si Tou Timou Tumou Tou) sekitar jam 1430WITA dan kemudian dijemput oleh teman saya dan keluarganya (lengkap!). Sisa hari pertama kami habiskan dengan beristirahat di kamar dan bekeliling kota Manado di malam hari yang ternyata tidak seramai yang saya perkirakan.

03Dec2010. Hari ini saya berencana ikut dengan rombongan teman yang baru berangkat dari Jakarta menuju ke sebuah Cagar Alam di daerah Bitung yang terkenal dengan Tarsiusnya, yaitu The Tangkoko Nature Reserve. Pagi sampai siang hari kami menyempatkan untuk keliling kota Manado dan mencoba kuliner khas kota ini, Bubur Tinutuan dan Mie Cakalang. Sekitar jam 5 sore kami mulai berangkat ke Tangkoko dengan menggunakan mobil sewaan. Perjalanan antara Manado kota ke Tangkoko ternyata cukup jauh, di tengah perjalanan kami sempat melihat Patung Yesus Memberkati yang ternyata berada di sebuah perumahan. Sampai di Tangkoko kami (rombongan ber 4) langsung menyantap makan malam yang sudah disediakan oleh pengurus guesthouse tempat kami menginap. Setelah makan malam dan membahas rencana trekking esok pagi, kami langsung beristirahat karena besok harus bangun pagi sekali.

04Dec2010. Hari ini jadwal kami tergolong padat,bangun jam 0330, langsung bersiap2 untuk memulai trekking berburu tarsius, monyet dan burung. Jam 4 pagi, dengan bimbingan 2 orang guide, kami mulai menjelajah hutan Tangkoko selama 4jam (ish). Perjalanan yang lumayan menyita tenaga ini ternyata tidak sia-sia, kami berhasil mengabadikan foto2 sang buruan, yaitu Tarsius, monyet, bahkan sempat bertemu dengan ular viper hijau dan laba2 besar (lupa namanya). Trekking pagi ini ditutup dengan bersantai2 di pantai Pare, yang berlokasi tidak begitu jauh dari guesthouse. Rute selanjutnya pada hari ini adalah pelabuhan bitung, dengan tujuan berkeliling menyusuri pulau lembe yang terkenal dengan Trikora dengan menyewa kapal nelayan. Puas berkeliling, kami melanjutkan perjalanan menuju Airport Sam Ratulangi untuk menjemput teman, tetapi di tengah perjalanan kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Waruga, tempat pemakaman orang jaman dahulu.

Sekitar jam 2 siang kami sampai ke Bandara, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tondano untuk makan siang (telat). Sepanjang perjalanan menuju Tondano kami sempat berkunjung ke Makam Imam Bonjol, dan Alhamdulillah saya sempat sholat di Masjid Imam Bonjol yang berlokasi di seberang makam. Perjalanan menuju Tondano dilanjutkan, melewati Tomohon, Kota Bunga, yang katanya mirip lembang, tapi menurut saya pribadi Lembang masih jauh lebih bagus. Akhirnya, sekitar jam 4 sore sampailah kami di Danau Tondano! Atas saran dari teman2, kami makan siang di sebuah (satu2nya) restoran yang menghadap langsung ke danau dengan pemandangan sebuah gunung yang ditutupi kabut. Kalo boleh jujur, saat itu saya tidak menemukan sesuatu yang indah disana, mungkin saat itu saya sudah terlalu lapar, jadi yang ada dipikiran cuma MAKAN! Puas makan, puas foto2, dan kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke kota Manado untuk beristirahat, karena jadwal besok juga dimulai dari pagi sekali, yaitu mengunjungi keindahan bawah laut di Bunaken dan sekitarnya.

Mau tau kisah selama mengunjungi Bunaken dan sisa perjalanan saya di Manado? Tunggu part 2 2 nya ya

No comments:

Post a Comment