Akhir desember, cuaca kebetulan agak dingin karena intensitas hujan yang lumayan sering juga menjadi beberapa alasan gw agak “ngidam” makan ramen. Hampir setiap hari gw ngajak orang2 makan ramen, dan hampir di semua kesempatan makan di luar gw selalu mencari menu ramen. Ini adalah salah satu kelemahan gw, kalo kepingin sesuatu, akan terus bertahan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
Basically, gw memang pecinta mie, bahkan sewaktu gw di Jepang, hampir setiap malam gw menyantap udon atau soba. Bahkan, bisa dibilang sebagian besar rekan kerja disana mengecap kalo gw adalah penggila udon. Kenapa ga ramen sekalian? Karena sulit sekali buat mencari ramen yang halal, sebagian besar ramen disana mengandung kuah Babi. Selain itu, udon disana harganya murah, jadi bisalah dijadikan menu utama untuk orang2 tak bermodal kayak gw.
Pemburuan pertama adalah Tori Chiashiu Ramen di Restoran Kin no Taki, Plaza Semanggi. Entah karena memang saat itu gw lagi sangat lapar, atau harganya yang tergolong murah, ramen ini terasa sangat enak di lidah. Komposisinya terbilang pas, kuah yang gurih, wakame dan daging ayam yang memang enak dipadukan dengan mie, dan tentunya telur sebagai pelengkap. Bisa dijadikan salah satu pilihan bagi para pecinta ramen.
Selang beberapa hari, gw kembali ke Restoran Kin no Taki, masih dalam rangka berburu ramen. Kali ini pilihan jatuh ke Tsukimi Soba. Agak beda dengan ramen, Soba adalah Mie asli jepang, strukturnya dan rasanya agak berbeda. Soba memiliki rasa yang lebih “membumi”. Dan kuah dari Tsukimi Soba yang gw makan ini bener2 ngingetin gw dengan kuah udon “Tsumaru” yang sering gw makan dulu. Satu kata, ENAK!
Keesokannya, di hari pertama tahun 2011, gw mengungkapkan rasa penasaran dengan Hot Ramennya Gokana Teppan ke kakak, lalu ga lama kemudian beliau ngajak untuk mencoba. Dan pergilah kami sekeluarga ke KGM. Kali ini gw mencoba Hot Ramen Katsu, yaitu Ramen pedas dengan chicken katsu (terpisah). Entah karena gw nge-set harapan terlalu tinggi, rasa hot ramen ini sangat mengecewakan. Awalnya gw membayangkan akan "agak" mirip dengan Jigoku ramennya 38, tetapi yang gw dapat ga lebih dari rasa indomie pedas :(
Lanjut di hari minggu yang mendung, setelah berhasil merayu beberapa teman, diadakanlah Ramen Day. Lokasi yang dipilih adalah Kiyadon Sushi. Gw dan beberapa teman memilih menu Chasu Men. Rasa dari ramen yang satu ini gw kategorikan "biasa", tidak ada yang istimewa, bahkan tergolong mengecewakan. Dan, salah satu hal yang disayangkan, dengan rasa yang biasa, kuantitas ramen ini sangatlah berlebihan! Gw malah harus berhenti beberapa saat untuk menghela napas dan kemudian melanjutkan makan.
Seminggu kemudian, pencarian ramen ini dilanjutkan kembali. Kali ini pilihan restoran jatuh ke Waraku Japanese Cuisine dan menu yang gw pilih adalah Tan Tan Udon (bukan ramen). Kuah dari tan tan udon ini mengingatkan gw dengan Enma ramen dari 38, gurih dan nikmat. Bila dilihat dari beberapa segi, tan tan udon ini sangatlah pas! Dari segi rasa, sangatlah pas di lidah, enak dan gurih, dan dari segi harga, bisa dikategorikan murah meriah. It can be categorized as the best of 5 ramens i have tasted.
Apakah pencarian ramen cukup sampai disini? Oh tentu tidak! Meskipun rasa "ngidam" itu perlahan-lahan menghilang, gw masih bertekad untuk mencari ramen yang enak dan nikmat! Tapi, berhubung perburuan ini lumayan menguras isi dompet, maka gw putuskan akan melanjutkannya bulan depan (cekak gila!), dan pastinya akan terus gw post di blog ini. So? Anybody wanna join?
No comments:
Post a Comment