Jatuh cinta, berjuta rasanya. Dipandang dibelai amboi rasanya
Lirik lagu diatas emang benar2 bisa mewakili perasaan pasangan2 yang sedang dilanda cinta. Semua hal terasa indah, tidak mau rasanya jauh dari sang pasangan. CINTA, apa sih sebenarnya arti cinta itu? Kalau kita tilik di KBBI online, salah satu arti dari dari cinta itu adalah "terpikat (antara laki-laki dan perempuan)", tampak menyenangkan? Memang menyenangkan, untuk yang mengalaminya. Tetapi terkadang hal2 tersebut agak mengganggu apabila terlalu di ekspos ke dunia luar. Seiring dengan kehadiran beberapa social network , tidak jarang para pasangan yang saling bertukar kata2 sayang, yang sayangnya bisa digolongkan tidak penting untuk dikemukakan di depan publik, contoh sederhana (dari twitter):
Dari account Shinta nulis :
"Yuhu @rhama sayang, udah sarapan? Love you always"
Ga lama Rhama bales :
"Aku baru selesai sarapan. Kamu sarapan apa? love you much *kiss* RT @shinta : Yuhu @rhama sayang, udah sarapan? Love you always"
~~ percakapan tersebut terus berlanjut sampai mereka puas.
Ah, so sweet bukan? Ada yang salah dengan tweet/status mereka? Kalo gw bilang sih tweet mereka ga salah, bisa dipahami karena mereka sedang merasakan keindahan cinta, hanya sayangnya salah tempat. Karena twitter/FB buat gw (dan mungkin buat sebagian besar orang) adalah ruang publik dimana orang2 bisa membaca bahkan membalas tweet atau status yang kita tulis. Dan sialnya buat para followers/friends, harus merelakan Timeline mereka diisi dengan percakapan sang pasangan yang sedang kasmaran itu. Mungkin kita masih bisa memaafkan tweet/status sayang2an, karena aura yang terpancar masih dalam lingkup positif, lain halnya bila sang pasangan tersebut sedang bertengkar, bisa merusak mata.
"Ah sirik ajah lo..", pasti itu yang ada dipikiran orang2 yang kebetulan baca tulisan ini. Tapi jujur aja, menurut gw if you can keep it low, it will be much better. By keep it low maksud gw adalah dengan menggunakan fasilitas SMS atau IM (Instant Messaging), bisa dengan YM, MSN, atau bahkan telepon2an dengan menggunakan skype (yang ini gratis loh, bisa puas ngobrol sampai dower). Sesekali boleh "mempublikasikan" kemesraan kalian di depan umum, tetapi alangkah baiknya jika kalian juga memperhatikan lingkungan sekitar, apakah kemesraan kalian mengganggu atau tidak.
Ingat, ini hanyalah sebuah tulisan tak berarti dari seseorang yang sebenernya lagi banyak kerjaan tetapi malah memilih untuk menulis blog.
Dari account Shinta nulis :
"Yuhu @rhama sayang, udah sarapan? Love you always"
Ga lama Rhama bales :
"Aku baru selesai sarapan. Kamu sarapan apa? love you much *kiss* RT @shinta : Yuhu @rhama sayang, udah sarapan? Love you always"
~~ percakapan tersebut terus berlanjut sampai mereka puas.
Ah, so sweet bukan? Ada yang salah dengan tweet/status mereka? Kalo gw bilang sih tweet mereka ga salah, bisa dipahami karena mereka sedang merasakan keindahan cinta, hanya sayangnya salah tempat. Karena twitter/FB buat gw (dan mungkin buat sebagian besar orang) adalah ruang publik dimana orang2 bisa membaca bahkan membalas tweet atau status yang kita tulis. Dan sialnya buat para followers/friends, harus merelakan Timeline mereka diisi dengan percakapan sang pasangan yang sedang kasmaran itu. Mungkin kita masih bisa memaafkan tweet/status sayang2an, karena aura yang terpancar masih dalam lingkup positif, lain halnya bila sang pasangan tersebut sedang bertengkar, bisa merusak mata.
"Ah sirik ajah lo..", pasti itu yang ada dipikiran orang2 yang kebetulan baca tulisan ini. Tapi jujur aja, menurut gw if you can keep it low, it will be much better. By keep it low maksud gw adalah dengan menggunakan fasilitas SMS atau IM (Instant Messaging), bisa dengan YM, MSN, atau bahkan telepon2an dengan menggunakan skype (yang ini gratis loh, bisa puas ngobrol sampai dower). Sesekali boleh "mempublikasikan" kemesraan kalian di depan umum, tetapi alangkah baiknya jika kalian juga memperhatikan lingkungan sekitar, apakah kemesraan kalian mengganggu atau tidak.
Ingat, ini hanyalah sebuah tulisan tak berarti dari seseorang yang sebenernya lagi banyak kerjaan tetapi malah memilih untuk menulis blog.
No comments:
Post a Comment