Pernahkah kalian ngerasa kalo hidup yang kita jalanin sekarang tuh bener-bener membosankan? Well, gw pernah, malah sering kali. Entah kenapa, gw ngerasa kalo gw salah ambil jalur dari awal. Di 20-an tahun masa hidup gw, ga pernah sekalipun gw ngerasain gairah dalam melakukan suatu hal. Dari masa-masa sekolah, kuliah bahkan kerja! Selama ini gw cuma berani jalan di jalur aman (eh, ini nama panggilan bokap gw lho!!), ga pernah sekalipun yang namanya ambil resiko (maybe i'm too chicken to do it!). Ga bermaksud sombong, tapi dari SD banyak guru yang bilang kalo gw tuh termasuk kategori murid yang pandai. Cuma, sayang teramat sayang, gw juga termasuk murid yang pemalasnya ga ketulungan (aren't we all??). Bisa dibilang prestasi gw selama di sekolah tergolong cukup memuaskan, walaupun pernah sekali dapet nilai merah di raport (curiganya itu gara2 tuh guru ga demen ma gw *curcol*). Dan masa sekolah gw bisa terbilang biasa aja, tanpa meninggalkan jejak yang berarti baik untuk gw ataupun untuk sekolah2 gw itu.
Waktu SMA, gw selalu punya cita-cita jadi koki dan memiliki keinginan terpendam untuk melanjutkan ke sekolah pariwisata. Tapi, kalau saat itu apa yang gw inginkan itu bertolak belakang dengan apa yang keinginan orangtua gw. Sebenernya mereka ga specifically ngelarang gw ambil sekolah pariwisata, tapi mereka lebih berharap gw sekolah di Perguruan Tinggi Negeri (i think it's because the prestige also the low budget). Akhirnya gw memendam keinginan tersebut dan beralih ke Perguruan Tinggi Negeri di Bandung *coret* dengan jurusan ajaib, yaitu Sastra Jepang.
4tahun masa kuliah gw lewatin tanpa kesan yang berarti (kecuali pertemuan dengan teman2 senasib sepenanggungan yang sama2 merasa salah ambil jurusan). Anehnya berhasil lulus dengan IPK yang lumayan (daripada lu manyun). Setelah lulus, gw pun mencari pekerjaan yang selaras dengan latar belakang ilmu bahasa jepang (aahh.. sok idealisnya gw!!). Setelah melewati beberapa perusahaan non Jepang, akhirnya gw bekerja juga di perusahan otomotif milik si negeri penjajah itu. Gw pun bertahan (lebih tepatnya nahan2in diri) untuk dijajah oleh para Jepun2 ga tau diri (and it's all purely because i need the freakin money!!).
Muak dengan orang Jepang, gw coba untuk apply di perusahaan Eropa, yang konon memiliki etos kerja yang jauh lebih baik dari pada Jepang. Dan setelah melewati beberapa periode akhirnya gw berhasil bekerja di sebuah perusahaan Eropa. Lebih tepatnya sebuah perusahaan travel milik Amerika yang berpusat di Inggris. Gw ditempatkan untuk market Jepang (doh!!). Awalnya gw bener-bener ga ngerasa kerja untuk "Perusahaan Jepang", karena atasan langsung gw adalah orang Indonesia yang memiliki etos kerja sama dengan orang Eropa (ga kaku). Tapi, mulai tahun lalu perasaan itu perlahan-lahan terkikis, dan gw mulai merasa kerja untuk "Perusahaan Jepang"!!
Dan, gw nyatakan kalo hari-hari gw mulai kelabu lagi. Jujur aja, awal kerja di perusahaan ini, gw beneran ngerasa kalau ini akan jadi tempat terakhir gw bekerja untuk orang lain, karena gw merasa enjoy bekerja di sini. I thought that this might be a job that i'm looking for all this time, but unfortunately i thought wrong!! Perasaan itu sekarang berubah jadi stress, terindimidasi, dan banyak hal yang tidak mengenakan lainnya. Kadang gw berpikir untuk mengambil jalur tidak aman untuk menjalani kehidupan yang gw suka, sesuai dengan keinginan gw. Tapi itu bisa dibilang mustahil untuk dilakukan, karena sekali lagi... I need the freakin MONEY!! But hey... maybe if i marry a great guy with a lot of money i can live a life i always wanted... *yeah in my dream**
**Just lil sumthin from my borin life**
Waktu SMA, gw selalu punya cita-cita jadi koki dan memiliki keinginan terpendam untuk melanjutkan ke sekolah pariwisata. Tapi, kalau saat itu apa yang gw inginkan itu bertolak belakang dengan apa yang keinginan orangtua gw. Sebenernya mereka ga specifically ngelarang gw ambil sekolah pariwisata, tapi mereka lebih berharap gw sekolah di Perguruan Tinggi Negeri (i think it's because the prestige also the low budget). Akhirnya gw memendam keinginan tersebut dan beralih ke Perguruan Tinggi Negeri di Bandung *coret* dengan jurusan ajaib, yaitu Sastra Jepang.
4tahun masa kuliah gw lewatin tanpa kesan yang berarti (kecuali pertemuan dengan teman2 senasib sepenanggungan yang sama2 merasa salah ambil jurusan). Anehnya berhasil lulus dengan IPK yang lumayan (daripada lu manyun). Setelah lulus, gw pun mencari pekerjaan yang selaras dengan latar belakang ilmu bahasa jepang (aahh.. sok idealisnya gw!!). Setelah melewati beberapa perusahaan non Jepang, akhirnya gw bekerja juga di perusahan otomotif milik si negeri penjajah itu. Gw pun bertahan (lebih tepatnya nahan2in diri) untuk dijajah oleh para Jepun2 ga tau diri (and it's all purely because i need the freakin money!!).
Muak dengan orang Jepang, gw coba untuk apply di perusahaan Eropa, yang konon memiliki etos kerja yang jauh lebih baik dari pada Jepang. Dan setelah melewati beberapa periode akhirnya gw berhasil bekerja di sebuah perusahaan Eropa. Lebih tepatnya sebuah perusahaan travel milik Amerika yang berpusat di Inggris. Gw ditempatkan untuk market Jepang (doh!!). Awalnya gw bener-bener ga ngerasa kerja untuk "Perusahaan Jepang", karena atasan langsung gw adalah orang Indonesia yang memiliki etos kerja sama dengan orang Eropa (ga kaku). Tapi, mulai tahun lalu perasaan itu perlahan-lahan terkikis, dan gw mulai merasa kerja untuk "Perusahaan Jepang"!!
Dan, gw nyatakan kalo hari-hari gw mulai kelabu lagi. Jujur aja, awal kerja di perusahaan ini, gw beneran ngerasa kalau ini akan jadi tempat terakhir gw bekerja untuk orang lain, karena gw merasa enjoy bekerja di sini. I thought that this might be a job that i'm looking for all this time, but unfortunately i thought wrong!! Perasaan itu sekarang berubah jadi stress, terindimidasi, dan banyak hal yang tidak mengenakan lainnya. Kadang gw berpikir untuk mengambil jalur tidak aman untuk menjalani kehidupan yang gw suka, sesuai dengan keinginan gw. Tapi itu bisa dibilang mustahil untuk dilakukan, karena sekali lagi... I need the freakin MONEY!! But hey... maybe if i marry a great guy with a lot of money i can live a life i always wanted... *yeah in my dream**
**Just lil sumthin from my borin life**
wakaru...wakaru...
ReplyDelete